Pengertian Kelas Sosial
Menurut George Ritzer, berdasarkan
karakteristik stratifikasi sosial, dapat kita temukan beberapa pembagian kelas atau
golongan dalam masyarakat. Istilah kelas memang tidak selalu memiliki arti yang
sama, walaupun pada hakekatnya mewujudkan sistem masyarakat. Pengertian kelas
sejalan dengan pengertian lapisan tanpa harus membedakan dasar pelapisan
masyarakat tersebut. Kelas sosial mempunyai arti yang relatif lebih banyak
dipakai untuk menunjukkan lapisan sosial yang didasarkan atas kriteria ekonomi.
Jadi definisi kelas sosial adalah sekelompok manusia yang menempati sosial
berdasarkan kriteria ekonomi.
1.
Proses
Terjadinya Kelas Sosial
a. Terjadi
dengan Sendirinya
Proses
ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun
orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas
kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara
alamiah dengan sendirinya. Oleh karena itu sifat yang tanpa disengaja inilah
yang membentuk kelas sosial dan dasar daripada pelapisan itu bervariasi menurut
tempat, waktu, dan kebudayaan masyarakat dimana sistem itu berlaku.
b. Terjadi
dengan Sengaja
Sistem
pelapisan ini dengan sengaja digunakan ditujukan untuk mengajar tujuan bersama.
Didalam buku Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia, sistem
ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya kewenangan dan kekuasaan yang
diberikan kepada seseorang.
2.
Jenis
Kelas Sosial
Bentuk konkrit dari kelas sosial dalam
masyarakat ada beberapa macam. Menurut
Hassan Shadily ada yang membagi kelas
sosial seperti :
a. Masyarakat
terdiri dari kelas atas (Upper Class),
kelas menegah (Lower Class).
b. Masyarakat
terdiri dari tiga kelas, yaitu kelas atas (Upper
Class), kelas menengah (Middle Class),
dan kelas bawah (Lower Class).
c. Sementara
itu ada pula sering kita dengar yaitu kelas atas (Upper Class), kelas menengah (Middle
Class), kelas menengah ke bawah (Lower
Middle Class), dan kelas bawah (Lower
Class).
Namun
para ahli memberikan tekanan yang berbeda-beda di dalam menyampaikan
teori-teori tentang kelas sosial masyarakat, diantaranya :
Ø Aristoteles
membagi masyarakat berdasarkan golongan ekonominya sehingga ada kaya, menengah,
melarat.
Ø Karl
Marx, menjelaskan secara tidak langsung tentang pelapisan masyarakat
menggunakan istilah kelas menurut dia, pada pokoknya ada 2 macam di dalam
masyarakat yaitu kelas yang memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan
kelas tidak mempunyai dan hanya memiliki tenaga untuk disumbangkan di dalam
proses produksi.
Ø Vilfredo
Pareto menyatakan bahwa ada 2 kelas yang senantiasa berbeda setiap waktu, yaitu
golongan elite dan golongan non elite.
3.
Dampak
dari Kelas Sosial
1) Dampak Positif
Pelapisan
sosisal merupakan hal yang tidak dapat di abaikan. Pelapisan sosial memberikan
dampak positif jika dilakukan untuk mencapai tujuan bersama, dengan adanya
pelapisan sosial masyarakat dalam satu organisasidituntut untuk dapat
menjalankan kewajiban dan mendapatkan hak mereka. Dengan sisitem pelapisan
sosisal ini, maka akan terjalin kerja sama yang bersifat mutualisme.
2)
Dampak Negatif.
Pelapisan
sosial bagi sebagian kalangan merupakan dampak negatif. Terjadiya kesenjangan
sosial antar kalangan dalam masyarakat merupakan bukti kongkrit bahwa pelapisan
sosial memberikan dampak buruk. Idiology seperti inilah yang membuat terjadinya
banyak keributan dan permsalahan yang berasal dari sikap kesenjangan sosial.
Kalanagan kelas atas yang memandang rendah kalangan bawah semakin memperparah
situasi, masyarakat bawah yang tidak menerima dirinya berada di bawah merasa cemburu
kepada orang lain yang berada diatas. Akibatnya, terjadilah tindakan-tindakan
kriminal. Sikap saling tidak menghargai orang lain seperti itu dapat menmbulkan
perpecahan dalam masyarakat.
Referensi :
Narwoko, J Dwi. Dan Bagong Suyanto. 2006. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana Predana Media
Grup.
Philastrid, S. Susanto. 1983. Sosiologi dan Perubahan Sosial. Jakarta:
Binacipta
Soerjono Soekanto. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Zamroni. 1992. Pengantar
Pengembangan Teori Sosial. Yogyakarta:
Tiara Wacana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar